Minggu, 16 Mei 2010

Polip hidung, gangguan pernafasan dan penciuman

Polip merupakan massa lunak berwarna putih keabu-abuan mengandung banyak cairan di dalam rongga hidung. Menurut dr Yosita Rachman penyakit ini menyerang tak pandang jenis kelamin dan usia. Pria atau wanita berbagai usia memiliki resiko sama. Bila terjadi pada anak dibawah usia 2 tahun harys hati-hati. Perlu diteliti lebih dalam apakah ada meningokel, yakni kelainan bawaan berupa bocornya cairan otak. Jika ini sampai terjadi, sangat berbahaya perlu penanganan cepat dan tepat.
Sampai saat ini para pakar belum mengetahui penyebab pasti polip. Namun dari studi dan pengamatan medis ditemukan ada sejumlah factor yang memudahkan munculnya benjolan itu, antara lain factor alergi dan radang kronis yang berulang-ulang pada selaput lender hidung. Keadaan itu berkembang menjadi pembengkakan dan terbentuklah polip.
Gejala polip sangat beragam. Mulai hidung banyak mengeluarkan ingus dalam waktu lama, bersin-bersin, hidung tersumbat yang sifatnya menetap, keluhan akan adanya masa di dalam hidung, sukar buang ingus. Mereka yang tidak memahami penyakit ini sering mengira penderita flu.
Gejala lainnya adalah bentuk hidung yang tidak simetris, bau mulut, suara sengau, mendengkur, sulit tidur, lender dan rasa kering yang terkumpul di tenggorokan, serta sakit kepala.
Ketika baru terbentuk, polip tampak seperti air mata dan jika sudah besar bentuknya menyerupai buah anggur yang berwarna putih ke abu-abuan. Bila sudah membesar menyebabkan hidung mampet sehingga penderita susah bernafas diikuti gangguan penciuman.
Polip hidung bisa juga menyebabkan penyumbatan pada aliran lender dari sinus ke hidung. Penyumbatan ini menyebabkan tertimbunnya lender di dalam sinus. Lendir yang terlalu lama berada di dalam sinus bisa mengakibatkan infeksi dan akhirnya terjadi sinusitis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar